SELAMAT DATANG DI SEKRETARIAT BAZ KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JL.A. YANI TALUK KUANTAN

BERZAKAT CERMINAN KEPRIBADIAN

Orang yang mengeluarkan zakat merasa bahwa apa yang ia berikan kepada orang fakir dan orang yang layak menerimanya bukanlah karena kemurahannya, akan tetapi ia adalah hak yang telah ditetapkan oleh Allaha untuk si fakir melalui dirinya. dan tidak menutup kemungkinan suatu saat posisinya bertukar dengan si fakir tersebut dia berhak menerima shadaqah dan orang fakir itu mengeluarkan shadaqah.
Al Quran melarang kita membatalkan pahala shadaqah dengan menyebu-nyebutnya, menyakiti sipenerima dan riya', ini merupakan aspek tarbawi (pendidikan dari Allah) yang amat penting yang dapat menumbuhkan keihlasan pada Allah, tidak menganggu orang lain dan mengembangkan kasih syang serta cinta kasih.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenrima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Maka perumpaan orang itu seperti batu cincin diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir (Al-Baqarah 264)
Allah itu Thayyib (bbaik) dan menerima kecuali yang baik. dan Al-Quran menyuruh kita untuk menginfaqkan harta yang baik dan yang kita cintai, bukan yang buruk (jelek) dan kita benci. ini merupakan aspek tarbawi yang amat penting untuk memerangi sifat egois dan hanya mencintai diri sendiri.
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (Al-Baqarah 267)
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu nafkahkan sebagian harta yang kamu cintai (Ali Imran 92)
Alangkah indahnya. bila perasaan orang yang bersadaqah membumbung tinggi. hingga ia merasa lebih butuh bershadaqah kepada orang fakir daripada kebutuhan orang fakir pada shadaqah itu. Sebab ia lebih butuh padsa kebaikan dan pahala yang disediakan oleh Allah pada hari kiamat daripada kebutuhan orang fakir pada harta dunia.
banyak orang salah paham, mereka mengukur nikmat-nikmat Allah dengan gaji atau pendapatan yang masuk kekantong mereka dan melupkan nikmat-nikmat Allah yang lainnya. misalnya nikmat pendengaran,penglihtan,akal,kemampuan bicara dan lainya. seolah-olah itu semua merupakan hak yang mereka peroleh karena usahanya, bukan karena karunia yang Allah berikan kepada mereka. karenanya, kita perlu meluruskan pemahaman tersebut dan mersa bahwa itu semua adalah karunia dan nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita....om Ar.